Tahun 2016 adalah Era Virtual Reality. Kalimat itulah yang sering kita dengar pada tahun ini. Banyak perusahaan besar yang sangat serius menggarap teknologi VR ini contoh saja Google yang telah meluncurkan Daydream dan Tilt Bursh. Tetapi kata tersebut kurang tepat untuk kita pahami, mungkin kita bisa katakan tahun ini adalah orang mulai membicarakan tentangTeknologi Virtual Reality.
Virtual Reality masih jauh dari kata sempurna, masih banyak hal yang harus dikembangkan dan dievaluasi lagi. Kita bisa lihat untuk perangkat Virtual Reality saja masih bisa dihitung dan hanya kalangan tertentu saja yang bisa merasakan teknologi ini dikarenakan harganya yang mahal. Berikut Jaka tuliskan 5 alasan kenapa Virtual Reality 'GAK LAKU' di tahun 2016.
1. Harga Perangkat Virtual Reality Masih Sangat Mahal
Masalah harga adalah hal yang sangat menonjol dari teknologi VR, suatu masalah klasik untuk sebuah teknologi baru. Dengan harga Virtual Reality yang mahal maka otomatis para konsumen VR tidak begitu banyak, walaupun ada beberapa headset Virtual Reality murah tetapi untuk kualitasnya masih jauh dari kata baik. Salah satu produsen Virtual Reality yaitu Oculus Rift telah menyediakan paket harga untuk membeli semua kebutuhan dari perangkat VR dengan harga mulai dari $1499 (Rp19.730.375) sampai dengan $3000 (Rp39.497.783)dengan kurs rupiah Rp13.165. Sebuah harga yang sangat mahal hanya untuk sebuah perangkat VR.
2. Kebanyakan Virtual Reality Hanya Untuk Games
Hal apa yang akan kamu coba pertama kali saat sudah memiliki perangkat VR? Yang pasti kamu akan segera mencari game Virtual Reality Android untuk dimainkan, ya kan? Walaupun dengan perangkat VR kita bisa menonton video dan film tetapi hal yang masih sangat dominan untuk dimainkan dalam VR adalah Game Virtual Reality Android. Kita semua mengharapkan teknologi VR bisa hadir untuk sisi lain seperti hiburan, bekerja, pelajaran di sekolah, menonton TV, dan hal yang bermanfaat lainnya.
3. Virtual Reality Masih Jauh Dari Kata 'Umum'
Kurang dari 1% dari milyaran komputer di dunia yang dapat menjalankan VR sekaligus mendukung grafis VR. Menurut Oculus kita disarankan untuk memakai Video Card sekelas Nvidia GTX 970 agar biasa menjalankan VR di komputer. Tapi itu pun tidak cukup untuk menjalankan VR dengan lancar. Tidak hanya pada komputer dan mobile tetapi baru-baru ini perangkat konsol game juga sedang dalam pengembangan agar dapat mendukung teknologi VR, sebut saja Playstation 4 VR dan Xbox One VR.
4. Rencana Bisnis Virtual Reality yang Belum Jelas
Kita tahu bahwa VR (Virtual Reality) adalah suatu teknologi yang masih sangat baru dan masih jauh dari kata sempurna dan aman. Berbagai investor yang sudah mengorbankan uang untuk mengembangkan teknologi ini dituntut untuk bisa menjadikan VR menjadi lebih baik dan dapat dijangkau oleh semua kalangan. Ada salah satu investor VR yang mengatakan, bahwa bisnis ini membutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun untuk menghasilkan uang banyak dari teknologi VR.
5. Efek Kesehatan yang Belum Diketahui
Apa kamu pernah mendengar orang yang sakit kepala, mual, penglihatan menjadi kabur bahkan ada seorang cewek yang gila setelah menonton video VR atau memainkan game Virtual Reality? Kita semua belum mengetahui apa efek jangka panjang dari penggunaan VR ini, bahkan para produsen perangkat VR pun belum mengetahui secara pasti apa efek jangka panjang dari penggunaan VR.
Dalam buku panduan perangkat Virtual Reality biasanya produsen menyarankan agar kita bisa mengambil waktu istirahat selama kurang lebih 10-15 menit setelah 30 menit pemakaian. Bahkan ada orang yangmengalami perubahan pola pikir dan perilaku setelah mereka menggunakan VR.
0 comments:
Post a Comment